Drone telah digunakan dalam beberapa cara untuk memetakan bumi. Ini termasuk pemetaan darat dan laut, bahkan pemetaan udara. Beberapa aplikasi pemetaan drone yang paling umum meliputi:
– Pemantauan bencana alam seperti kebakaran hutan dan banjir
– Pemantauan tanaman
– Survei tanah untuk konstruksi
– Area survei untuk membangun jaringan pipa
-Beberapa pekerjaan lainnya di berbagai sektor industri
Penggunaan drone bukanlah hal baru. Bahkan, mereka telah digunakan selama beberapa dekade sebagai cara untuk memetakan bumi dan sumber daya alamnya. Mereka juga digunakan oleh militer untuk memetakan medan, mengidentifikasi target dan melakukan pengawasan udara. Dalam beberapa tahun terakhir, drone semakin banyak digunakan untuk pemetaan di industri lain juga.
Drone sekarang digunakan di industri pertanian, konstruksi, kehutanan, dan pertambangan untuk membuat peta yang memberikan informasi tentang tanah dan fitur-fiturnya. Misalnya, pemetaan drone digunakan untuk membuat model bangunan 3D yang dapat dilihat oleh arsitek sebelum konstruksi dimulai atau peta kawasan hutan yang menunjukkan di mana pohon perlu ditebang.
Pemetaan drone adalah proses pembuatan peta dengan menerbangkan kendaraan udara tak berawak (UAV) di atas suatu area untuk mengumpulkan data. Data ini kemudian diolah dan diubah menjadi peta. Ada banyak keuntungan dengan pemetaan drone dibandingkan dengan cara manual. Misalnya, ini memberikan hasil yang lebih akurat karena dapat mencakup lebih banyak tanah dalam waktu yang lebih singkat. Ini juga mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk survei dan juga menghilangkan kebutuhan peralatan mahal yang diperlukan untuk metode manual.
Pemetaan drone adalah teknik yang telah digunakan dalam beberapa tahun terakhir untuk membuat peta bangunan 3D. Teknik ini sekarang digunakan oleh banyak perusahaan untuk menyediakan pengukuran dan data yang akurat untuk konstruksi, teknik, dan survei. Peta yang dihasilkan dapat dilihat sebagai dokumen hidup yang menangkap hubungan spasial dunia di sekitar kita.