Membuat Model 3D Katedral dengan Drone DJI Matrice 4E

Foto dan informasi sumber: DJI Enterprise

Katedral Limburg di Jerman, salah satu mahakarya arsitektur bersejarah yang telah berdiri selama lebih dari delapan abad, menjadi subjek dari proyek pemodelan 3D beresolusi tinggi oleh Philip Machos dari @f7digitalgmbh. Dengan kondisi struktur yang mulai menunjukkan kerusakan serta beberapa area yang ditutup untuk mencegah jatuhan puing, diperlukan pendekatan modern dan presisi tinggi untuk mendokumentasikan dan memantau perubahan struktural dari waktu ke waktu. Solusi tersebut datang melalui pemanfaatan drone canggih DJI Matrice 4E dan perangkat lunak pemrosesan data DJI Terra.

Smart Oblique Capture: Perencanaan Terbang yang Cerdas dan Efisien

Langkah awal dalam proses ini dimulai dari perencanaan penerbangan yang terstruktur menggunakan fitur Smart Oblique Capture. Fitur ini memungkinkan pengguna merancang jalur terbang optimal untuk menghasilkan cakupan gambar menyeluruh dari objek dengan bentuk kompleks seperti katedral.

Dalam kasus Katedral Limburg, yang memiliki banyak menara tinggi dan elemen arsitektural rumit, perencanaan penerbangan menjadi sangat penting untuk memastikan bahwa setiap sudut bangunan dapat tertangkap dengan baik, tanpa risiko drone menabrak struktur. DJI Matrice 4E, dengan sistem navigasi presisi tinggi, mampu menjalankan perintah ini secara otomatis, meminimalkan intervensi manual, dan menghemat waktu.

Penerbangan dan Pengambilan Gambar: Menangkap Detail dari Setiap Sudut

Drone DJI Matrice 4E dilengkapi dengan kamera beresolusi tinggi yang mampu menangkap data gambar dengan presisi luar biasa. Pengambilan gambar dilakukan secara menyeluruh dengan sudut miring (oblique) untuk menangkap sisi-sisi vertikal bangunan yang sering kali luput dalam pemotretan standar.

Philip Machos mengoperasikan drone untuk terbang mengelilingi katedral, dengan jalur terbang yang sudah dirancang sebelumnya. Data awal yang dikumpulkan dari penerbangan ini menghasilkan model kasar (rough model), yang kemudian akan diperhalus dalam tahap berikutnya. Penggunaan drone untuk pengambilan data ini sangat efisien, tidak hanya menghemat waktu dan tenaga dibanding metode konvensional, tetapi juga secara signifikan mengurangi risiko terhadap keselamatan tim di lapangan.

Refining Model: Penentuan Titik dan Jalur Terbang Tambahan

Setelah model kasar terbentuk, proses selanjutnya adalah refining atau penyempurnaan model 3D. Philip menggunakan pendekatan strategis dengan memilih empat titik referensi utama pada struktur bangunan yang akan digunakan sebagai basis orientasi.

Langkah ini dilanjutkan dengan menentukan ketinggian jalur terbang tambahan untuk menangkap area-area yang sebelumnya belum tertangkap secara optimal. Dengan cara ini, model 3D akhir yang dihasilkan akan lebih akurat dan mendetail, mencerminkan kondisi fisik bangunan sesungguhnya secara menyeluruh.

AR Flight Route Review: Simulasi Jalur Penerbangan untuk Keselamatan Maksimal

Salah satu fitur unggulan dari DJI Terra yang digunakan dalam proyek ini adalah AR Flight Route Review. Dengan fungsi ini, pengguna dapat menyimulasikan rute terbang drone secara virtual untuk memverifikasi bahwa jalur tersebut tidak bersinggungan dengan rintangan fisik di sekitarnya — seperti menara katedral, pohon, atau sudut tajam bangunan lainnya.

Simulasi ini memberikan keunggulan signifikan dari sisi keselamatan dan efisiensi. Drone dapat diprogram untuk secara inteligensi menavigasi rintangan, bukan sekadar berhenti mendadak ketika mendeteksi objek. Hal ini menghasilkan jalur penerbangan yang lebih mulus dan pengumpulan data yang lebih konsisten tanpa gangguan berarti.

Rekonstruksi 3D dengan DJI Terra: Mengubah Data Gambar menjadi Model Presisi Tinggi

Setelah seluruh data gambar berhasil dikumpulkan, tahap selanjutnya adalah memproses data tersebut menggunakan perangkat lunak DJI Terra, yang terkenal dengan kemampuan fotogrametri canggihnya. Proses ini mengubah kumpulan foto menjadi model 3D yang mendetail, memperlihatkan fitur arsitektur katedral secara presisi mulai dari tekstur dinding, jendela, hingga ornamen-ornamen khas gaya gotik.

Model 3D ini tidak hanya berfungsi sebagai dokumentasi visual, namun juga sebagai alat bantu utama untuk pemantauan jangka panjang, seperti memantau progres retakan struktural atau perubahan akibat erosi dan cuaca. Informasi yang dihasilkan bisa menjadi dasar pengambilan keputusan dalam pemugaran atau konservasi bangunan.

Meningkatkan Keamanan dan Efisiensi dalam Pelestarian Warisan Budaya

Proyek ini menunjukkan bagaimana teknologi drone dan software DJI dapat menyederhanakan proses dokumentasi bangunan bersejarah secara efisien dan aman. Dengan kombinasi antara perencanaan cerdas, navigasi otomatis, dan analisis visual berbasis model 3D, metode ini jauh melampaui teknik konvensional yang cenderung memakan waktu dan melibatkan risiko fisik tinggi bagi tim survei.

Melalui pendekatan ini, pelestarian warisan budaya seperti Katedral Limburg menjadi lebih sistematis dan terukur. Data yang dihasilkan bukan hanya untuk hari ini, tetapi akan menjadi arsip digital berharga untuk masa depan, memungkinkan pemantauan kondisi bangunan secara periodik dan menyeluruh.

Proyek pemodelan 3D Katedral Limburg oleh Philip Machos dan DJI Enterprise adalah bukti nyata bahwa teknologi drone kini memainkan peran penting dalam dunia konservasi dan dokumentasi sejarah. Dengan DJI Matrice 4E dan DJI Terra, proses pengumpulan data, analisis struktural, dan pelaporan visual dapat dilakukan dengan lebih cepat, lebih aman, dan lebih akurat.

Sebagai bagian dari solusi teknologi masa kini, metode ini membuka peluang baru bagi pemeliharaan bangunan bersejarah di seluruh dunia — menjaga keindahan masa lalu dengan sentuhan inovasi masa depan.