Perbedaan Drone Multirotor dan Fixed Wing: Mana yang Tepat untuk Proyek Anda?

Perkembangan teknologi drone telah menciptakan beragam tipe platform udara yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan spesifik dalam berbagai sektor industri. Di antara jenis yang paling umum digunakan adalah drone multirotor dan fixed wing. Meskipun keduanya memiliki fungsi dasar yang sama, yaitu menjalankan misi pengumpulan data atau transportasi ringan melalui udara, masing-masing memiliki karakteristik teknis dan operasional yang sangat berbeda. Memahami perbedaan antara dua jenis drone ini sangat penting sebelum menentukan pilihan yang paling sesuai dengan kebutuhan proyek yang akan dijalankan.

Karakteristik Manuver dan Mobilitas

Drone multirotor dikenal dengan kemampuan manuver yang tinggi. Ditenagai oleh beberapa baling-baling—biasanya antara empat hingga delapan—jenis ini mampu bergerak secara vertikal dan melayang stabil di satu titik. Hal ini memberikan fleksibilitas luar biasa untuk proyek yang membutuhkan posisi tetap di udara dalam durasi tertentu, seperti inspeksi vertikal gedung bertingkat atau pemantauan aset pada ketinggian rendah.

Sementara itu, drone fixed wing lebih menyerupai pesawat mini dengan sayap tetap. Drone ini membutuhkan area terbuka untuk lepas landas dan mendarat, karena ia tidak dapat melayang atau berhenti di udara. Namun, dengan desain aerodinamisnya, drone jenis ini unggul dalam misi yang memerlukan lintasan panjang dan efisiensi energi dalam jangkauan luas.

Waktu Terbang dan Cakupan Area

Salah satu perbedaan utama yang paling menentukan dalam memilih antara multirotor dan fixed wing adalah durasi terbang dan area yang bisa dicakup dalam satu misi. Drone multirotor umumnya memiliki waktu terbang yang terbatas, berkisar antara 15 hingga 45 menit tergantung kapasitas baterai dan beban muatan. Hal ini menjadikan multirotor lebih cocok untuk operasi yang tidak memerlukan liputan area luas dalam sekali terbang.

Sebaliknya, fixed wing mampu terbang selama lebih dari satu jam dan menjangkau area puluhan hingga ratusan hektar tanpa harus kembali untuk pengisian daya. Hal ini membuatnya sangat ideal untuk pemetaan lahan pertanian, pemantauan jalur transmisi listrik, atau survei kawasan hutan yang luas.

Kemampuan Terbang di Berbagai Kondisi

Kestabilan drone di udara menjadi faktor penting, khususnya dalam proyek yang menuntut kualitas data tinggi. Drone multirotor memiliki keunggulan dalam pengendalian posisi, bahkan dalam ruang sempit atau kondisi angin yang berubah-ubah secara lokal. Stabilitas ini penting dalam pengambilan gambar detail atau pemindaian dengan sensor jarak dekat seperti LiDAR.

Sebaliknya, drone fixed wing lebih tangguh dalam menghadapi angin kencang dan kondisi lingkungan yang menantang karena bentuknya yang lebih aerodinamis. Namun, untuk mempertahankan kestabilan jalur terbang, dibutuhkan pemrograman jalur penerbangan (flight plan) yang lebih kompleks agar hasil akuisisi data tetap presisi.

Kompleksitas Pengoperasian dan Pelatihan

Mengoperasikan drone multirotor relatif lebih sederhana karena banyak tipe dilengkapi dengan sistem otomatisasi yang ramah pengguna. Bahkan untuk pengguna baru, drone ini dapat digunakan dengan pelatihan dasar yang tidak memakan waktu lama. Ini menjadikan multirotor sebagai pilihan yang menarik bagi tim yang ingin segera memulai operasi lapangan tanpa menunggu sertifikasi panjang.

Di sisi lain, drone fixed wing membutuhkan tingkat keahlian lebih tinggi dalam perencanaan penerbangan dan kontrol manual saat take off dan landing, terutama jika tidak dilengkapi dengan peluncur otomatis. Operator perlu memahami faktor aerodinamika, arah angin, serta manajemen risiko selama penerbangan. Oleh karena itu, pelatihan khusus dan pengalaman operasional menjadi nilai tambah bagi tim yang akan menggunakan jenis ini.

Kemampuan Membawa Muatan dan Jenis Sensor

Drone multirotor biasanya dibekali dengan kemampuan mengangkat muatan yang cukup untuk membawa kamera, sensor multispektral, atau bahkan sistem pengukuran udara. Meski kapasitas muatannya terbatas, kemampuannya untuk tetap melayang memberikan fleksibilitas besar dalam misi yang membutuhkan presisi tinggi dalam waktu singkat, seperti dokumentasi visual mendetail atau inspeksi aset infrastruktur.

Fixed wing, berkat efisiensi energi dalam penerbangan, dapat membawa muatan lebih berat dalam waktu lebih lama. Hal ini memungkinkan penggunaan kamera resolusi tinggi, sensor termal dengan ukuran besar, dan bahkan modul komunikasi jarak jauh untuk transmisi data real-time dalam wilayah tanpa jaringan internet. Ini memberikan keunggulan bagi pengguna di sektor survei topografi, pemetaan koridor jalan, dan pertambangan.

Kebutuhan Infrastruktur di Lokasi Operasi

Saat mempertimbangkan drone yang akan digunakan, faktor kesiapan lokasi juga sangat penting. Drone multirotor hanya memerlukan area kecil untuk lepas landas dan mendarat secara vertikal, sehingga dapat digunakan di kawasan padat atau lingkungan sempit seperti perkotaan atau wilayah hutan dengan vegetasi rapat.

Sebaliknya, drone fixed wing memerlukan area terbuka yang cukup luas, bebas dari halangan seperti pohon atau bangunan tinggi. Beberapa drone fixed wing modern memang sudah dilengkapi dengan sistem peluncuran (catapult) dan parasut pendaratan, tetapi hal ini tetap memerlukan ruang tambahan yang tidak selalu tersedia di semua lokasi proyek.

Efisiensi Biaya dalam Jangka Panjang

Dari sisi biaya, drone multirotor umumnya lebih ekonomis dalam hal investasi awal, perawatan, dan operasional. Untuk proyek jangka pendek atau skala kecil-menengah, jenis ini memberikan nilai efisiensi yang tinggi tanpa perlu infrastruktur kompleks.

Namun, untuk proyek berskala besar yang membutuhkan waktu pengumpulan data lama dan jangkauan luas, investasi pada drone fixed wing justru dapat memberikan efisiensi lebih baik dalam jangka panjang. Dengan satu kali misi terbang yang mampu menjangkau ratusan hektar, efisiensi operasional dan produktivitas tim dapat meningkat secara signifikan.

Pertimbangan Lingkungan dan Regulasi

Dalam menentukan jenis drone yang digunakan, pertimbangan terhadap aspek lingkungan dan regulasi penerbangan juga harus diperhatikan. Drone multirotor lebih senyap dan tidak mengganggu aktivitas manusia atau satwa liar di sekitar lokasi operasi. Hal ini menjadikannya pilihan yang tepat untuk proyek di area sensitif seperti kawasan konservasi atau lingkungan padat penduduk.

Drone fixed wing, karena kecepatannya yang tinggi dan kebutuhan ketinggian terbang tertentu, sering kali masuk dalam kategori pengawasan ketat oleh otoritas penerbangan. Penggunaan jenis ini harus disesuaikan dengan izin terbang, terutama jika melintasi ruang udara terbatas atau dekat dengan bandara. Operator wajib memahami batasan dan prosedur yang ditetapkan agar tidak melanggar regulasi yang berlaku.

Untuk pertanyaan seputar kebutuhan drone Anda, silahkan hubungi kami melalui:
Email: info@terra-drone.co.id
WhatsApp: +62 812-8895-0573

Untuk informasi lebih lanjut:
Website: https://terra-drone.co.id
Online Store: https://store.terra-drone.co.id
Learning Hub: https://academy.terra-drone.co.id

Follow Media Sosial kami:
Facebook: www.facebook.com/terradroneid/
Instagram: www.instagram.com/terradrone_id/
LinkedIn: www.linkedin.com/company/terradroneid
YouTube Channel: www.youtube.com/terradroneid

Open chat
Butuh bantuan?
Hai! Ada yang bisa kami bantu?